Bismillah...
Assalamu'alaykum sobat..
Kali ini aku mau nge-share pengalaman aku pas listrik di rumahku mati, check it out!
Tanggal 25 April 2016 lalu, sekitar pukul 23.00 tiba-tiba rumahku mati lampu. Aku kira emang mati lampu dari sananya, sampai esok paginya waktu subuh aku dikagetkan dengan suara adzan dari masjid deket rumahku.
"Lhoh, kok di masjid listriknya nyala? Berarti yang mati lampu cuma rumahku aja donk? Wah ada yang engga beres nih! Pulsanya aja masih banyak banget kok kemarin."
Akhirnya aku cek tuh meteran listriknya. Listrik di rumah aku pakai listrik prabayar alias listrik pulsa. Di situ aku dibuat bingung dengan munculnya tanda "PERIKSA" di layar dan lampu temper yang menyala kuning tanpa berkedip.
"Ya elah, apaan sih? Kok ada tulisan PERIKSA segala? Gimana cara betulinnya?"
Kemudian langkah - langkah yang coba aku lakukan:
1. Aku cabut semua colokan dengan harapan listrik aku bisa nyala lagi, tapi hasilnya NIHIL.
2. Aku cek sekering, bahkan sampai dibelikan sekering baru, hasilnya masih sama. Listrik masih mati, PERIKSA dan temper masih ada.
3. Aku browsing. Katanya, pengaduan di PLN lebih cepet kalo nge-tweet ke PLN_123 atau by email ke PLN_123. Udah aku kirim. Ditanggapin. Karena mendapat tanggapan positif, aku tenang - tenang aja. Setelah aku pesen sama ibu, "Nanti kalau PLN datang, enggak usah dikasi duit, dikasi makan minum aja", aku berangkat ke sekolah. Aku gugling, katanya kalau bukan masalah ground atau kabelnya, berarti emang meterannya yang ERROR. Katanya kalau sistem di listrik prabayar emang kadang error, solusinya di reset dengan kode temper dan bisa me-reset hanya orang PLN yang ditugaskan.
"Enggak papa deh aku nebeng nge-charge di Sekolah, toh nanti PLN nya datang untuk betulin", batinku.
Di sekolah, aku cerita sama temen aku, aku malah diledekin.
"Berarti tadi pagi kamu enggak mandi dong?", tanya temenku.
"Mandi dong....", jawabku polos.
"Lhoh, katamu listrikmu mati? Kok bisa mandi?", kejar temenku.
"Kan, air di rumahku enggak pakai sanyo. Jadi ya tetep bisa mandi lah...", jawabku sambil nyengir kuda.
Sore harinya, waktu pulang ke rumah aku tanya ke ibu.
"Ibu, apa tadi PLN nya datang?"
"Ibu tungguin dari tadi enggak ada yang datang."
"Waduh, alamat gelap - gelapan lagi nih tar malam", batinku.
Akhirnya malam itu, rumahku remang - remang dengan ditemani nyala lilin sambil gumam - gumam ga jelas karena sebel ma pelayanan PLN yang kurang bagus untuk pelanggan PRABAYAR. Padahal kalu PRABAYAR itu kan berarti KITA NGUTANGIN PLN, harusnya pelayanannya lebih baik daripada yang PASCABAYAR alias NGUTANG SAMA PLN. Dulu aja pas awal - awal pake PRABAYAR, isi pulsa PLN sering trouble, bahkan sampai berhari - hari trouble nya. Mati lampu lokal deh! Harusnya kalau sistemnya belum siap tuh enggak usah launching yang prabayar dulu daripada bikin pelanggan PRABAYAR kecewa.
Sampai di sekolah aku masih kesal. Akhirnya aku tanya ke sana - kemari. Aku dapat nomor kantor PLN terdekat, enggak ada yang angkat. Aku gugling, sarannya telepon ke 123 aja. Aku coba telepon berkali - kali enggak bisa (aku pake HP). Aku gugling lagi, disitu dikasi tau kalau ternyata kalau telepon pake HP harus ditambah (021) 123 (OMG, tepok jidat! Pantesan aja enggak bisa dari tadi).
Sekitar pukul 07.00 aku telepon (021) 123. Aku tersampung dengan bagian pelayanan/pengaduan. Aku ceritain deh kronologis ceritanya, aku ditanyain kabel-kabelnya juga, nomor yang bisa dihubungi, alamat rumah. Aku penasaran, sebenarnya yang aku telepon itu PLN mana. Aku tanya ke operator, ternyata yang menjawab adalah PLN Bandung. Katanya pengaduan akan diteruskan ke petugas PLN di areaku. Karena ingat kejadian kemarin, aku tanya ke operator, kira - kira kapan PLN datang. Dia jawab paling lama sekitar 3 jam dari sekarang. Ok, aku tunggu deh. Siang harinya sekitar pukul 11.00 aku di telepon dari PLN, mereka menanyakan denah rumahku.
Sorenya ketika aku pulang ke rumah, aku bertanya apa petugas PLN sudah datang. Aku diberitahu kalau mereka sudah datang dan hanya beberapa menit saja dan hanya memencet-mencet tombol yang ada di meteran KWH.
"Tuh kan, beneran ERROR. Pasti tadi PLN nya cuma masukin kode reset temper nya aja", gumamku.
Alhamdulillah, listrik aku nyala lagi. Terimakasih PLN.... ^___^
So, kesimpulan aku :
1. Meteran di listrik prabayar itu pakai system yang suatu saat pasti akan error. Dan kalau error, muncul tanda PERIKSA dan lampu indikator temper menyala terus.
2. Kalau nemuin kayak gini, langkah pertama : cek instalasi listrik, siapa tahu ada yang konslet atau tidak connect.
3. Kalau semua instalasi normal, segera telepon (021) 123 saja, jangan melalui twitter atau email pln_123 (daripad bete)
4. Tanyakan kapan petugas datang, kemudian tunggu kedatangannya.
5. Jangan ngasi tips ke petugas PLN yang datang (itu perintah dari kantor PLN nya). Biaya reset nya GRATIS.
Semoga pengalamanku ini berguna bagi sobat - sobat pelanggan listrik PRABAYAR yang mengalami gejala serupa yaitu LISTRIK MATI GARA-GARA KWH METERNYA ERROR/MUNCUL TULISAN PERIKSA/TEMPER NYALA.
Wassalamu'alaykum Warahmatullah....